Jumat, 04 Mei 2012

CULTURE BATCH


 CULTURE BATCH

1.      What sort of microorganism used?
Mikroorganisme yang tumbuh ialah  Acremonium sp.
Ciri-ciri dari Acremonium sp antara lain :        
-  Memiliki miselium
-   Memiliki hifa
- Pertumbuhan lambat
- Bersifat Aerob

2.      What kind of metabolite produced ?
Metabolit yang dihasilkan berupa enzim ekstraseluler yaitu merupakan enzim yang diekstraksikan keluar oleh mikroba. Enzim yang telah terbentuk kemudian dikeluarkan melalui membran sel yang kemudian tersebar ke sekeliling media tempat mikroba tersebut tumbuh.
Enzim ekstraseluler (enzim yang di ekskresikan keluar)

Enzim (1-3) β – Gluconases                metabolit  primer terbentuk pada fase
                                                            eksponensial

Enzim (1-6) β – Gluconases                metabolit sekunder terbentuk pada fase
                                                            stasioner

3.      What culture system operated?
            Batch culture yaitu  media yang di gunakan hanya pada satu tempat tanpa adanya pemindahan/kontinous yang di gunakan yaitu (Zapek Dox Broth) dan tanpa penambahan substrat. Supstrat yang digunakan yaitu pustulan dengan PH 6.0 
Pada Batch culture mengalami fase sampai pada fase stasioner sehingga Batch culture digunakan untuk pembentukan metabolit sekunder yang di hasilkan pada fase stasioner. Sedangkan kalau menggunakan continuous culture metabolit yang dihasilkan bukan metabolit sekunder namun metabolit primer karena fase pada continuous culture hanya samapai pada fase eksponensian dan tidak sampai fase stasioner.

4.      Determine/calculate its π?
Diketahui :
(diambil dari kurva pertumbuhan mikroba yaitu pada fase eksponensial)
T0 = 12                        Tt = 48
Xo = 0,75                    Xt = 1,7
Ln (Xt/Xo)      = π (Tt - To)
Ln (1,7/0,75)   = π (48 - 12)
Ln 2,26           = π 36
π               = 0,815
                       36
π               = 0,0226 /jam
jadi kecepatan pertumbuhan mikroba mencapai 0,0226 per jam

5.      What fector affecting the growth?
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba  antara lain :
-       Media yang berubah-ubah dapat mempengaruhi pertumbuhan dari mikroba
-       Nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroba harus sesuai
-       Adanya O2
-       PH yang digunakan juga harus sesuai
-       Adanya suhu dan tekanan yang sesuai

6.      What fector affecting the yield of metabolite?
Faktor yang mempengaruhi metabolisme Acromonium sp.adalah adanya sumber karbon, karena adanya sumber karbon sangat berperan penting yaitu untuk memproduksi metabolism dengan bantuan enzim untuk mendegradasikan sumber karbon tersebut.


7.      How the produch recovered?
Proses pemisahannya yaitu dengan di presipitasi, filtrasi, freez drying
Pada mikroba yang telah memproduksi enzim kemudian dikeluarkan dengan cara melalui membrane sel mikroba tersebut yang kemudian enzim tersebut tersebarpada medianya, sehingga untuk mengambilnya dari media tersebut.

8.      Substrat yang digunakan pada media pertumbuhan?
Pada fase pertumbuhan menggunakan Batch culture yaitu  laminarin dan pustulan.

9.      Dimana fase stasioner dan dimana metabolit yang terbentuk?
Pada batch culture fase yang terjadi yaitu dari fase adaptasi, fase ekspnensial dan fase stasioner. Fase stasioner mulai terjadi pada saat jumlah substrat mulai menurun dan mikroba tidak lagi menggunakan subtrat yang tersisa untuk pertumbuhannya lagi namun menggunakannya untuk memproduksi metabolit sekunder yang berfungsi untuk mempertahankan hidupnya.

1.  Tunjukkan fase – fase pertumbuhannya?
Fase fase antara batch culture dengan Continuous culture berbeda yaitu :
a.       Batch Culture
Fase adaptasi mikroba masih beradaptasi dengan medianya
Fase eksponensial yang menghasilkan metabolit primer yang berfungsi untuk memecah substrat
Fase stasioner mikroba mulai menghasilkan metabolit sekunder
b.      Continuous culture
Fase adaptasi
Fase eksponensial yang menghasilkan metabolit sekunder
Kemudian sebekum mencapai fase stasioner aka nada penambahan substrat kembali sehingga pertumbuhan atau produksi metabolit primer semakin cepat dengan bantuan setabolit yang dari awal terbentuk tadi. Jadi setelah penambahan-penambahan subtract kembali mikroba tidak mengalami fase adaptasi tapi langsung pada fase eksponensialnya tadi.
Sehingga keuntungan dari Batch culture antara lain :
1.      Sangat ideal untuk metabolit sekunder
2.      Biaya yang digunakan murah
3.      Jika dicurigai terjadi kontaminasi bisa dilakukan sterilisasi, dan jika media masih belum rusak masih bisa digunakan kembali.
Kerugiannya dari batch culture :
1.      Tidak ideal untuk produksi metabolin primer
2.      Produk bervariasi atau tidak seragam sehingga membutuhkan waktu dan biaya lagi untuk memisahkan produknya
3.      Akibat dari sterilisasi dapat berakibat pada sensor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar